Berawal dari pengalaman makan disalah satu
restoran pulau Bali, saat itu saya melihat beberapa wisatawan asing menikmati
sate lilit khas Bali. Terlihat lahap dan nikmat cara mereka menyantapnya
menambah selera makan saya saja. Meskipun peristiwa ini sudah terjadi beberapa
tahun lalu, tapi kenangan ini menjadi salah satu alasan saya untuk selalu ingin
kembali plesir ke pulau yang dijuluki Pulau Dewata ini. Saya rasa tak cuma saya
namun Anda juga kan? Memang, selain keindahan wisata yang sudah tidak
diragukan lagi, ternyata kuliner pulau Bali juga membuat jatuh cinta bagi
siapapun yang mencicipinya. Nah, sebenarnya seperti apa keunikan sate lilit
sehingga sampai bisa menjadi makanan favorit para wisatawan?
http://bali.antaranews.com/print/8326/function.date
Sate Lilit (Sumber: lihat disini) |
Indonesia
adalah negeri asal mula sate, dan hidangan ini dikenal luas di hampir seluruh
wilayah di Indonesia, dianggap sebagai masakan nasional
dan salah satu hidangan terbaik Indonesia. Sate juga terdaftar sebagai
peringkat ke-14 dalam World's 50 most delicious foods (50 Hidangan
Paling Lezat di Dunia) melalui jajak pendapat pembaca yang digelar oleh CNN Go pada
2011. Variasi sate di Indonesia biasanya dinamakan berdasarkan tempat asal
resep sate tersebut, jenis dagingnya, bahannya, atau proses pembuatannya. Walau
asalnya dari Jawa, namun sate telah menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara tidak
terkecuali Bali yang terkenal dengan sate lilitnya.
Sate lilit merupakan
salah satu kuliner khas Bali yang gurih, legit, dan menggugah selera, itu
sebabnya sangat populer dan menjadi favorit di kalangan wisatawan domestik
maupun asing. Masakan tradisional ini dengan mudah dapat ditemukan di warung
kaki lima hingga hotel berbintang. Sate lilit selalu ada setiap hari dan bukan
makanan khusus yang dimasak semata demi kepentingan upacara keagamaan. Rumah
makan atau warung masakan Bali, katanya, bisa dibilang "tidak sah"
kalau tidak memajang sate lilit di antara masakan yang disajikan kepada
pengunjung. Sate lilit ini biasanya yang paling duluan habis diantara sajian
makanan yang lain.
Para istri menteri anggota WTO membuat sate lilit di Bali 2013 (Sumber: lihat disini) |
Untuk membuat sate lilit, masyarakat
Bali biasanya menggunakan daging ikan laut, ayam atau babi. Selain itu, istilah
lilit sendiri berasal dari proses penempelan daging yang telah dibumbui. Daging
terlebih dulu dihaluskan, lalu dicampur dengan bumbu yaitu beberapa bawang
putih dan bawang merah, kemiri, sedikit kencur, beberapa lembar daun jeruk,
kunyit, jahe, cabe merah, sedikit gula pasir, garam, dan air. Adonan ini biasa
disebut luluh. Luluh inilah yang kemudian dililit pada tusuk sate
lalu
dipanggang di atas bara arang. Biasanya kalau setengah kilogram daging itu bisa dibuat jadi 20 sampai 25
batang.
Uniknya lagi, sate lilit tidak menggunakan batang bambu kecil lho.
Sate khas Bali ini menggunakan pelepah kelapa yang dipotong agak besar. Namun,
kini banyak resto atau warung makan yang menggantinya dengan batang serai.
Selain lebih mudah dicari, serai bisa menambah cita rasa dan aroma pada sate.
Harga rata-rata sate lilit yaitu Rp2.000 sebatang, sate ini seperti makanan iseng, bisa sambil
ngobrol dengan teman semeja. Satu lagi tips bagi Anda yang ingin merasakan
kenikmatan sate lilit. Untuk Anda yang Muslim, sebaiknya tanyakan dulu apa
daging yang digunakan untuk sate. Siapa tahu itu tidak halal.
Jadi apakah Anda juga tertarik untuk mencicipi kenikmatan sate lilit dan
langsung berangkat ke Bali? Atau Anda penasaran untuk langsung mencoba membuat
sendiri dirumah saja? Bila demikian, tidak ada salahnya Anda menghadirkan
suasana pulau Bali dirumah hanya dengan menjadikan sate lilit sebagai menu
favorit baru dalam keluarga Anda. Selamat mencoba..
Artikel ini ditulis untuk mengikuti lomba blog jelajah Kuliner Nusantara bersama Viva dan Daihatsu.
Artikel ini ditulis untuk mengikuti lomba blog jelajah Kuliner Nusantara bersama Viva dan Daihatsu.
Artikel
ini ditulis untuk mengikuti lomba blog Jelajah Kuliner Nusantara
bersama Viva dan Daihatsu - See more at:
http://novykayra.blogspot.com/2014/01/nilai-budaya-dibalik-nikmatnya-rendang.html#sthash.MqnxX5tL.dpuf
Artikel
ini ditulis untuk mengikuti lomba blog Jelajah Kuliner Nusantara
bersama Viva dan Daihatsu - See more at:
http://novykayra.blogspot.com/2014/01/nilai-budaya-dibalik-nikmatnya-rendang.html#sthash.MqnxX5tL.dpuf
Artikel
ini ditulis untuk mengikuti lomba blog Jelajah Kuliner Nusantara
bersama Viva dan Daihatsu - See more at:
http://novykayra.blogspot.com/2014/01/nilai-budaya-dibalik-nikmatnya-rendang.html#sthash.MqnxX5tL.dpuf
Referensi:
http://bali.antaranews.com/print/8326/function.date
http://travel.cnn.com/explorations/eat/readers-choice-worlds-50-most-delicious-foods-012321
kayknya seneng bgt tu bulenya buat sate..
ReplyDeleteane blum pernah coba tu rasanya kyk apa..mungkin kalo kebali semptin nyoba yang satu ini
iya, sob.. pengalaman yang unik soalnya, kapan lagi mereka bisa praktek bikin sate?
ReplyDeletecoba aja, dijamin nggak alot. hehe :D