Wednesday, February 5, 2014

Gurihnya Sate Lilit yang Jadi Favorit


Berawal dari pengalaman makan disalah satu restoran pulau Bali, saat itu saya melihat beberapa wisatawan asing menikmati sate lilit khas Bali. Terlihat lahap dan nikmat cara mereka menyantapnya menambah selera makan saya saja. Meskipun peristiwa ini sudah terjadi beberapa tahun lalu, tapi kenangan ini menjadi salah satu alasan saya untuk selalu ingin kembali plesir ke pulau yang dijuluki Pulau Dewata ini. Saya rasa tak cuma saya namun Anda juga kan? Memang, selain keindahan wisata yang sudah tidak diragukan lagi, ternyata kuliner pulau Bali juga membuat jatuh cinta bagi siapapun yang mencicipinya. Nah, sebenarnya seperti apa keunikan sate lilit sehingga sampai bisa menjadi makanan favorit para wisatawan?

Sate Lilit (Sumber: lihat disini)


Indonesia adalah negeri asal mula sate, dan hidangan ini dikenal luas di hampir seluruh wilayah di Indonesia, dianggap sebagai masakan nasional dan salah satu hidangan terbaik Indonesia. Sate juga terdaftar sebagai peringkat ke-14 dalam World's 50 most delicious foods (50 Hidangan Paling Lezat di Dunia) melalui jajak pendapat pembaca yang digelar oleh CNN Go pada 2011. Variasi sate di Indonesia biasanya dinamakan berdasarkan tempat asal resep sate tersebut, jenis dagingnya, bahannya, atau proses pembuatannya. Walau asalnya dari Jawa, namun sate telah menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara tidak terkecuali Bali yang terkenal dengan sate lilitnya.

Sate lilit merupakan salah satu kuliner khas Bali yang gurih, legit, dan menggugah selera, itu sebabnya sangat populer dan menjadi favorit di kalangan wisatawan domestik maupun asing. Masakan tradisional ini dengan mudah dapat ditemukan di warung kaki lima hingga hotel berbintang. Sate lilit selalu ada setiap hari dan bukan makanan khusus yang dimasak semata demi kepentingan upacara keagamaan. Rumah makan atau warung masakan Bali, katanya, bisa dibilang "tidak sah" kalau tidak memajang sate lilit di antara masakan yang disajikan kepada pengunjung. Sate lilit ini biasanya yang paling duluan habis diantara sajian makanan yang lain.

Para istri menteri anggota WTO membuat sate lilit di Bali 2013 (Sumber: lihat disini)


 Untuk membuat sate lilit, masyarakat Bali biasanya menggunakan daging ikan laut, ayam atau babi. Selain itu, istilah lilit sendiri berasal dari proses penempelan daging yang telah dibumbui. Daging terlebih dulu dihaluskan, lalu dicampur dengan bumbu yaitu beberapa bawang putih dan bawang merah, kemiri, sedikit kencur, beberapa lembar daun jeruk, kunyit, jahe, cabe merah, sedikit gula pasir, garam, dan air. Adonan ini biasa disebut luluh. Luluh inilah yang kemudian dililit pada tusuk sate lalu dipanggang di atas bara arang. Biasanya kalau setengah kilogram daging itu bisa dibuat jadi 20 sampai 25 batang.

Uniknya lagi, sate lilit tidak menggunakan batang bambu kecil lho. Sate khas Bali ini menggunakan pelepah kelapa yang dipotong agak besar. Namun, kini banyak resto atau warung makan yang menggantinya dengan batang serai. Selain lebih mudah dicari, serai bisa menambah cita rasa dan aroma pada sate. Harga rata-rata sate lilit yaitu Rp2.000 sebatang,  sate ini seperti makanan iseng, bisa sambil ngobrol dengan teman semeja. Satu lagi tips bagi Anda yang ingin merasakan kenikmatan sate lilit. Untuk Anda yang Muslim, sebaiknya tanyakan dulu apa daging yang digunakan untuk sate. Siapa tahu itu tidak halal.

Jadi apakah Anda juga tertarik untuk mencicipi kenikmatan sate lilit dan langsung berangkat ke Bali? Atau Anda penasaran untuk langsung mencoba membuat sendiri dirumah saja? Bila demikian, tidak ada salahnya Anda menghadirkan suasana pulau Bali dirumah hanya dengan menjadikan sate lilit sebagai menu favorit baru dalam keluarga Anda. Selamat mencoba..

 Artikel ini ditulis untuk mengikuti lomba blog jelajah Kuliner Nusantara bersama Viva dan Daihatsu.
Artikel ini ditulis untuk mengikuti lomba blog Jelajah Kuliner Nusantara bersama Viva dan Daihatsu - See more at: http://novykayra.blogspot.com/2014/01/nilai-budaya-dibalik-nikmatnya-rendang.html#sthash.MqnxX5tL.dpuf
Artikel ini ditulis untuk mengikuti lomba blog Jelajah Kuliner Nusantara bersama Viva dan Daihatsu - See more at: http://novykayra.blogspot.com/2014/01/nilai-budaya-dibalik-nikmatnya-rendang.html#sthash.MqnxX5tL.dpuf
Artikel ini ditulis untuk mengikuti lomba blog Jelajah Kuliner Nusantara bersama Viva dan Daihatsu - See more at: http://novykayra.blogspot.com/2014/01/nilai-budaya-dibalik-nikmatnya-rendang.html#sthash.MqnxX5tL.dpuf
Referensi:

http://bali.antaranews.com/print/8326/function.date
http://travel.cnn.com/explorations/eat/readers-choice-worlds-50-most-delicious-foods-012321
http://lifestyle.okezone.com/read/2007/12/01/26/65180/gurih-sate-lilit-bali       



2 comments:

  1. kayknya seneng bgt tu bulenya buat sate..
    ane blum pernah coba tu rasanya kyk apa..mungkin kalo kebali semptin nyoba yang satu ini

    ReplyDelete
  2. iya, sob.. pengalaman yang unik soalnya, kapan lagi mereka bisa praktek bikin sate?
    coba aja, dijamin nggak alot. hehe :D

    ReplyDelete